Pernah mendengar bayi yang baru saja 
lahir diletakkan ke dalam sebuah  alat inkubasi untuk dihangatkan? 
Seperti apakah cara kerjanya sehingga  alat tersebut dapat menghantarkan
 panas? Bagaimana dengan incubator yang  kamu temui di laboratorium 
kimia ataupun mikrobiologi apakah sama?
Jika dilihat dari bentuknya memang 
antara incubator bayi dan  incubator laboratorium memiliki kesamaan 
dalam nama, tetapi dilihat dari  bentuknya terlihat sangat 
berbeda.Dilihat dari kegunaannya incubator  pada bayi seperti sebuah 
wadah tertutup dengan suhu yang dapat kita  control sesuai 
kebutuhan,agar menghasilkan panas yang dapat diserap oleh  jaringan 
kulit bayi,dengan desaign yang sudah dirancang sebagai life  support 
untuk bayi, baik itu premature maupun bayi normal.
Sedangkan incubator untuk laboratorium 
secara sekilas hampir mirip  dengan oven, Siapa yang bekerja di 
laboratorium sebuah rumah sakit?  Apakah sudah memiliki oven dan 
incubator? Lalu bagaimanakah peletakkan  dari instrumen incubator dan 
oven yang kalian miliki, apakah berdekatan  ataupun terletak dalam 
ruangan berbeda, dan apakah yang membedakan?.
Secara kasat mata terlihat hampir mirip 
ditambah fitur-fitur  pengaplikasian yang hampir sama tetapi berbeda 
cara penggunaan dan  fungsinya dalam bekerja. Oven yang ada di 
laboratorium sebenarnya  memiliki kesamaan terhadap autoclave, meskipun 
secara fisik memang  terlihat berbeda, Oven memiliki fungsi untuk 
mensterilkan alat-alat  kerja di laboratorium.
Lalu apakah perbedaan dengan autoclave? 
Bukannya  ia juga memiliki kesamaan untuk mensterilisasi alat kerja pada
  laboratorium? Yang membedakan adalah autoclave melakukan fungsinya 
untuk  mensterilisasai dengan memanfaatkan panas dari uap air, sedangkan
 oven  kebalikannya alat ini mesterilisasi alat laboratorium tidak 
menggunakan  uap air, melainkan memanfaatkan panas dari udara. 
Udara 
diakumulasi  dalam suatu alat untuk menghantarkan panas melalui energy 
listrik ,  sehingga sangat berpengaruh apabila kita bekerja menggunakan 
sebuah oven  lalu tidak menutupnya dengan rapat, alhasil suhu pada alat 
akan terus  turun dan kinerja alat untuk mensterilkan bisa menurun 
karena akan ada  hawa udara yang masuk melalui celah-celah kecil, 
olehnya penggunaan  setiap instrument laboratorium tidak dapat 
sembarangan , diperlukan  training refresh setiap perbulan untuk 
memastikan kinerja mengurangi  human error.
Sedangkan incubator, dilihat dari sisi 
yang dijelaskan di awal alat  ini berperan dalam menginkubasi atau 
menggerami dengan menggunakan suhu  yang juga terkontrol agar dapat 
dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Oven  biasa dijumpai di laboratorium 
kimia sedangkan Incubator sering dijumpai  di laboratorium mikrobiologi.
 Mengapa? Apakah manfaat alat ini sangat  dibutuhkan di bagian 
mikrobiologi?
Hal inilah yang akan kita ulik secara 
singkat tentang apakah itu  incubator? Bagaimana cara kerja dia 
mengantarkan panas untuk menumbukan  atau menginkubasi sampel 
bakteri,mikroba, dll? Serta kualitas kinerja  alat ini menjadi salah 
satu alat yang harus ada dalam laboratorium  mikrobiologi.
Mengenal Incubator Laboratorium

Incubator adalah sebuah perangkat 
berbentuk kubus ,yang digunakan  untuk menginkubasi, menggerami atau 
mengembangbiakkan bakteri ataupun  sel mikroba lainnya dengan 
memanfaatkan suhu dan kelembapan yang dapat  dikontrol sesuai 
kebutuhan.Suhu yang dihasilkan bervariasi sesuai  kebutuhan dimana 
rentang pengaturan suhu inkubator adalah mulai dari  ±5°C hingga 70°C 
(derajat celcius). Tetapi pertumbuhan kuman  berbeda-beda tetapi suhu 
optimal yang digunakan dalam penginkubasian  media ada pada suhu 37°C 
(derajat celcius).
Hampir sama dengan oven alat  incubator 
memanfaatkan panas keing dari aliran udara yang dihantarkan  melalui 
kinerja listrik. Sedangkan pada kelembapan ,ada beberapa jenis  
incubator yang memerlukan media air selama periode pertumbuhan mikroba. 
 Lingkungan yang basah memperlambat dehidrasi pada medium sehingga  
menghindari kondisi lingkungan yang bias (Cappuccino & Sherman,  
2001).
Inkubator yang lebih rumit juga dapat 
mencakup kemampuan untuk  menurunkan suhu (melalui pendinginan), atau 
kemampuan untuk  mengendalikan kelembaban atau tingkat CO2. Hal ini 
penting dalam  budidaya sel mamalia, dimana kelembaban relatif 
biasanya> 95% dan pH  yang agak asam dicapai dengan mempertahankan 
tingkat CO2 dari 5%.  Aplikasi Timer juga kadang disertakan untuk 
memudahkan tenaga kerja  laboratorium menagtur dan memprogram waktu yang
 dibutuhkan suatu kuman  tertentu dengan suhu dan kelembapan yang 
mendukung, sehingga kuman yang  dihasilkan dapat berkembang dengan baik 
dan dapat mendukung kinerja dari  laboratorium mikrobiologi.
Kapasitas yang ditawarkan oleh incubator
 juga bervariasi,dimulai dari  Variasi ukuran inkubator adalah 
berdasarkan volume seperti : 9.3L, 32L,  56L, 80L, 150L, dan 
300L. Sehingga perlu disesuaikan antara berapa  banyak sampel yang dapat
 dihasilkan dalam sehari, seberapa banyak  penggunaan sampel yang akan 
diinkubasi per hari, serta berapa banyak  media yang digunakan untuk 
melakukan uji mikrobiologi dalam satu pasien.  Karena penentuan itulah 
yang mendukung incubator seperti apa,merk  apa,kapasitas berapa dan 
manfaat lainnya yang diperlukan untuk tempat  kita bekerja, serta 
peletakkan alat instrument harus diletakkan ditempat  yang strategis 
dengan meja kerja ruang mikrobiologi.
Fungsi lain dari Incubator adalah 
perangkat yang menghantarkan panas  suatu media dengan menggunakan 
sumber energy listrik serta dapat  mempertahankan suhu sesuai dengan 
yang sudah diprogram oleh tenaga kerja  laboratorium.
Berdasarkan kegunaannya secara khusus 
(Collins etal, 2004) Incubator  dibagi menjadi beberapa sesuai fungsi 
dan kebutuhan kita sebagai tenaga  kerja laboratorium, sehingga penting 
untuk mengetahui apa sajakah jenis  incubator yang dapat digunakan 
sesuai kebutuhan kita :
- Shaker incubator: inkubator yang dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi biakan.
- Cooled incubator: inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu ambient.
- CO2 incubator: inkubator yang mampu menyediakan keadaan kaya karbondioksida.
- Automatic temperature change incubator: inkubator yang dilengkapi dengan pengatur perubahan suhu otomatis sehingga tidak perlu memindahkan kultur ke inkubator lain saat membutuhkan perubahan suhu secara bertahap
- Portable incubator: inkubator jinjing atau mudah dibawa yang umumnya diaplikasikan untuk mikrobiologi lingkungan. Incubator room: suatu ruangan yang diubah menjadi inkubator sesuai dengan keperluan dan syarat mikrobiologisnya.
Adapun jenis lain dari incubator adalah:
- Inkubator serbaguna (General Incubator)
- Inkubator 2 ruang (Dual Chamber Incubator)
- Inkubator BOD suhu rendah (Low Temperature BOD Incubator)
- Inkubator multi ruang (Multi Room Incubator)
- Inkubator Dingin Peltier (Peltier Cooled Incubator)
- Inkubator dengan Jaket CO2 (Air Jacket CO2 Incubator)
- Inkubator Goyang (g Incubator)
- Inkubator goyang multi-rak (Multi-Stack Shaking Incubator)
Seberapa berdampakkah alat incubator 
bagi seorang tenaga  mikrobiologi? Alat incubator adalah salah satu alat
 yang krusial, karena  dari alat inilah memudahkan para tenaga kerja di 
mikrobiologi untuk  melakukan uji mikrobiologi baik itu kultur, 
penelitian,uji  fermentasi,uji antibiotik,dll. Sehingga dapat membantu 
dokter untuk  menegakkan diagnosa, memberikan resep obat, serta 
mengetahui langkah  tindakan selanjutnya terhadap hasil mikrobiologi 
sesuai dengan jenis  kuman yang telah diidentifikasi.
CARA KERJA INCUBATOR :
- CARA MENYALAKAN INSTRUMENT INCUBATOR
- Dipastikan posisi alat incubator berada pada stop kontak dan dekat dengan meja kerja, Hubungkan kabel pada stop kontak yang tersedia.
- Ditekan tombol “ON” pada tampilan layar.
- Diatur suhu,waktu dan kelembapan sesuai dengan kebutuhan.
- Dibiarkan selama 1 hari, agar alat dapat beroperasional secara optimal.
- CARA PENGGUNAAN INSTRUMENT INCUBATOR
- Dipastikan alat selalu dalam keadaan bersih, artinya tidak ada tumpahan media atau sejenisnya yang dapat mengotori rak atau membuat bau tidak sedapa pada alat, setiap pergantian shift lakukan pengecekan serta pembersihan alat.
- Disiapkan media yang akan diinkubasi sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati, seperti penulisan identitas yang benar.
- Dibuka alat incubator, diletakkan media ataupun tabung yang akan diinkubasi pada rak sesuai dengan ukuran dan kebutuhan. Serta penempatan media diletakkan dengan posisi tutup wadah berada dibawah.
- Diatur kembali waktu,suhu,dan kelembapan apabila dibutuhkan, apabila alat sudah diset sebelumnya dan tidak ada perubahan ,makan perubahan tidak perlu kembali dilakukan.
- Setelah sudah tersusun sesuai kebutuhan ditutup kembali alat incubator.
- Ditunggu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing tenaga kerja laboratorium.
- CARA PEMBERSIHAN INSTRUMENT INCUBATOR
Pembersihan pada alat incubator dapat 
dilakukan setiap pergantian  shift ataupun jika jumlah pasien yang 
menggunakan uji inkubasi pada alat  tidak terlalu banyak pembersihan 
dapat dilakukan setiap malam  pergantian hari dengan menggunakan alcohol
 70% lalu dibersihkan pada  rak-rak ataupun dinding –dinding area 
incubator.
- CARA MEMATIKAN INSTRUMENT INCUBATOR
- Bila proses Incubasi telah selesai, atau alat tidak sedang digunakan dalam jangak waktu tertentu sebaiknya alat dapat dimatikan dengan memastikan tidak ada media didalamya , serta tekan tombol “OFF” pada tampilan layar.
- Dilepaskan kabel pada stop kontak.
Incubator adalah alat yang digunakan 
untuk melakukan penginkubasian  serta pemeliharaan kultur bakteri selama
 periode tertentu pada suhu dan  kelembapan tertentu dengan tujuan untuk
 memantau kelangsungan proses  pertumbuhan yang telah ditanamkan pada 
media agar sesuai dengan jenis  kuman yang akan ditumbuhkan.
Dalam suatu kinerja laboratorium 
mikrobiologi prinsip yang diterapkan  adalah bagaimana caranya suatu 
bahan uji yang sedang diidentifikasi  jenis kumannya,ditanamkan pada 
suatu media agar-agar yang sudah  ditambahkan nutrisi untuk menumbuhkan 
suatu mikroba lalu dieramkan untuk  menunjukkan tumbuh/tidaknya suatu 
mikroba pada suatu sampel yang  dicurigai dengan penggunaan alat 
incubator yang sudah disetting sesuai  kebutuhan, apabila didapatkan 
hasil terjadi pertumbuhan bakteri pada  suatu media yang ditanam berarti
 akan terjadi tindakan selanjutnya ,  sehingga dapat dilakukan uji 
antibiotic untuk penyembuhan.
Peranan tenaga kerja laboratorium 
mikrobiologi dalam menjaga  kebersihan dan maintenance secara rutin 
membantu menjaga alat agar lebih  awet dan tahan lama, melakukan 
pencatatan pada logbook alat incubator,  serta re-training perlu 
dilakukan untuk mencegah human error.
Sumber : https://andarupm.co.id
Jika Anda memerlukan Inkubatir dan alat laboratroium lainnya silahkan hubungi kami disini.
- Telp : 021 8690 6782
- Fax : 021 8690 6781
- Whats App : 0816 1740 8900
- Email : sales@anm.co.id
- Website : anm.co.id / Alatlabor.com
Tags : Moisture Balance, Fungsi Heat Seal Tester, Fungsi Digital Torque Tester, Fungsi Gas Permeability Tester, Pengertian Mikroskop Binokuler, Alat Uji Tarik, Cara menggunakan Tabung Reaksi, Labu Kjeldahl, Fungsi Oil Conten Analyzer, Water Still Iwaki, Compact Conductivity meter LAQUAtwin B-771, Drying Oven Binder ED 23, Humidity tester, Prinsip Kerja Refraktometer, Apa itu Tensile Tester?, Fungsi Torque Tester, Tips Merawat Timbangan Digital, Berbagai jenis Pipet, Hot plate stirrer dan Stirrer bar, Wash Bottle, Fungsi PH Meter bagi kesehatan manusia, Pentingnya Oksigen untuk Tubuh, Thermohygrometer, Preparat Mikroskop, Cara Menggunakkan Oven Dengan Benar, Fungsi Mikroskop
 
0 komentar:
Posting Komentar